S3 MEMBENTUK KARAKTER
UNTUK
MEMBANGUN MASJID
Abstrak
Edy
Siswanto, 2020. S3 Membentuk Karakter
Untuk Membangun Masjid.
Masjid yang kurang memadai akan
menimbulkan permasalahan perilaku kegiatan sosial keagamaan bagi warga sekolah.
Diantaranya kurang disiplinnya sholat tepat waktu, memakan waktu yang panjang,
tidak dapat memberikan kesempatan pada anak untuk belajar menjadi da’i, dan
kurangnya kebersamaan.
S3 (Sehari Sedekah
Seikhlasnya) adalah kekuatan untuk mengumpulkan dana. Dengan Sehari Sedekah Seikhlasnya
maka saya memberanikan diri dengan warga sekolah untuk membangun masjid yang
dananya Rp 870. 000.000. Program S3 dapat menggerakkan warga sekolah
menyisihkan sebagian uang sakunya yang rata-rata 500 ribu per hari s ampai
sekarang. Dengan semangat yang membara dan semakin kuatnya untuk bersedekah Alhamdulillah
pembangunan masjid sudah 90 persen jadi dapat digunakan untuk warga sekolah dan
masyarakat sekitarnya.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Dalam
rangka meningkatkan pendidikan karakter terutama karakter religius perlu sekali
membangun masjid yang cukup untuk digunakan salat berjamaah seluruh warga SMP 1
Karangrejo, Pada saat itu masjid di SMP Karangrejo hanya dapat digunakan untuk
salat berjamaah 2 sampai 4 kelas, Sedangkan murid SMP 1 Karangrejo sekitar 700
siswa sehingga perlu sekali membangun masjid yang besar. Untuk dapat digunakan
berjamaah seluruh warga sekolah maka harus membangun masjid besar. Dengan
memugar masjid maka memerlukan banyak dana. Sumbar dana yang paling
banyak dari anak didik dan bantuan dari masyarakat, intansi lain juga donatur
serta para alumni. Dengan niat Bismillahirrohmanirrohim direncanakan
pembangunan masjid luasnya 23 m x 18 m itu dana yang dibutuhkan sekitar
900 juta. Alhamdulilah sekarang sudah bisa berdiri dan digunakan untuk
berjamaah.
B.
Rumusan
Masalah
Dengan latar
belakang masalah tersebut dapat dirumuskan:
1. Bagaimana Sehari Shodaqoh Seikhlasnya
dapat meningkatkan pendidikan karakter untuk membangun masjid
2.
Apa kendala Strategi Sehari
Shodaqoh Seikhlasnya dalam meningkatkan penguatan pendidikan karakter
untuk membangun masjid
3.
Apa hasil sehari
shodaqoh seikhlasnya dapat meningkatkan penguatan pendidikan karakter untuk
membangun masjid.
C.
Tujuan
Dengan memperbesar bangunan masjid SMP 1 Karangrejo bertujuan
meningkatkan meningkatkan karakter religius dan memudahkan ibadah
berjamaah baik salat Dhuha maupun salat Dhuhur.
1. Mendeskripsikan Implementasi Sehari Shodaqoh Seikhlasnya dapat meningkatkan penguatan pendidikan
karakter untuk membangun masjid.
2. Mengetahui kendala Sehari Shodaqoh Seikhlasnya dapat
meningkatkan penguatan pendidikan karakter untuk membangun masjid.
3. Mengetahui
Sehari Shodaqoh Seikhlasnya dapat
meningkatkan penguatan pendidikan karakter untuk membangun masjid.
D.
Manfaat
1.
Anak
didik
Memupuk rasa
kebersamaan dan kepedulian terhadap temannya nya menjadikan anak suka
bershodaqoh atau Tangan diatas lebih baik daripada tangan dibawah secara Istiqomah
2. Pendidik dan Tenaga kependidikan
Dapai memberikan
contoh kepada anak didiknya
3. Masyarakat
Memudahkan masyarakat
untuk melakukan kegiatan keagamaan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Sedekah
Sedekah (Bahasa Arab transliterasi:
sadakah) adalah pemberian seorang [Muslim] kepada orang lain secara sukarela
dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah
tertentu. Sedekah lebih luas dari sekadar zakat maupun infak. Karena
sedekah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta.
Sedekah yang
dilakukan dengan rutin akan menimbulkan keberkahan, diantaranya:
1. Hidup
semakin berkah
Sedekah bisa dilakukan dalam
berbagai cara. Sedekah juga jadi salah satu cara untuk bersyukur kepada Allah
SWT. Salah satu hadist tentang sedekah: "Setiap persendian manusia wajib
disedekahi, setiap hari yang padanya matahari terbit. Beliau
bersabda,"Mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah sedekah,
membantu seseorang dalam masalah kendaraannya lalu menaikannya ke atas kendaraannya
atau mengangkat bawang bawaannya ke atas kendaraannya adalah sedekah. Beliau
bersabda, "(Mengucapkan) kalimat yang baik adalah sedekah, setiap langkah
yang dia berjalan menuju masjid untuk sholat adalah sedekah dan menyingkirkan
gangguan dari jalan adalah sedekah." (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
2. Bisa menolak
bala
Bila kamu sakit, bersedekahlah.
Ini merupakan salah satu keajaiban sedekah anak yatim. Bila sudah bersedekah
dan belum juga sembuh, maka perbanyaklah lagi sedekah. Allah sedang
mendengarkan doa orang-orang yang pernah kamu beri sedekah. Keajaiban sedekah
dan istighfar tidak hanya dapat membuat kamu sembuh dari penyakit. Sedekah
(https://www.detik.com/tag/sedekah) juga bisa mencegah penyakit. Bila ada orang
bermaksud jahat atau penyakit menyerang, sedekah akan menangkal bala.
Dalam sebuah hadist, Nabi SAW
berpesan: Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Ada seseorang yang datang kepada
Nabi SAW dan bertanya: "Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling besar
pahalanya?" Beliau menjawab" "Bersedekahlah sedangkan kamu masih
sehat, suka harta, takut miskin dan masih berkeinginan kaya. Dan janganlah kamu
menunda-nunda sehingga apabila nyawa sudah sampai tenggorokan, maka kamu baru
berkata: "Untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian, padahal harta itu
sudah menjadi hal si fulan (ahli warisnya)," (HR. Bukhari dan Muslim).
3.
Dimudahkan Mencari Rezeki Halal
Sedekah akan membuat kamu selalu
ingat, bahwa kamu bekerja di bawah pengawasan Allah SWT. Inilah sebabnya,
sedekah akan membuat kamu berusaha mengumpulkan rezeki dengan cara yang halal. Rezeki
halal yang dimakan seseorang akan membuat orang tersebut mudah mensyukuri
anugerah yang diberikan Allah. Seperti dalam firman Allah SWT berikut: "Maka
makanlah yang halal lagi baik dan rezeki yang telah diberikan Allah kepada
kalian. Dan syukurilah nikmat Allah jika kalian hanya kepada-Nya saja
beribadah". (An-Nahl:114).
4.
Harta yang disedekahkan akan kekal di sisi Allah.
Harta yang kita sedekahkan di
jalan Allah akan membantu kita kelak di akhirat. Allah nantinya akan menyimpan
harta yang umatnya sedekahkan, dalam hadist yang dikeluarkan oleh Bukhari dan
Muslim, Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang bersedekah senilai dengan
satu butir kurma dari hasil usaha yang halal dan Allah tidak menerima kecuali
yang halal, maka Allah menerimanya dengan tangan kananNya, kemudian Allah
Subhanahu wa Ta'ala kembangbiakkan sedekah itu untuk orang yang bersedekah
seperti salah satu diantara kalian mengembangbiakkan anak kudanya sehingga
semakin banyak sampai seperti gunung." (HR. Bukhari dan Muslim)
Ada pula keajaiban sedekah subuh yang pahalanya ratusan ribu kali lipat. Yakni, sedekah kepada orang tua, hingga sedekah kepada ulama atau fuqaha.
Ada pula keajaiban sedekah subuh yang pahalanya ratusan ribu kali lipat. Yakni, sedekah kepada orang tua, hingga sedekah kepada ulama atau fuqaha.
5. Berlipatganda Pahala.
Perbanyaklah bersedekah sebagai amalan hari Jumat. Sedekah bisa
berupa uang, makanan, atau lainnya. Jangan takut uang menjadi habis jika
bersedekah. Karena keajaiban sedekah di hari Jum'at adalah Allah akan
melipatgandakan pahala sedekah. Bahkan Allah akan menambah rezeki jika kita
bersedekah. Nabi bersabda, 'Dan di hari Jumat pahala bersedekah
dilipatgandakan". (Imam al-Syafi'i, al-Umm, juz 1, hal. 239).
B.
Ikhlas
Al ‘Izz bin Abdis
Salam berkata : “Ikhlas ialah, seorang mukallaf melaksanakan ketaatan
semata-mata karena Allah. Dia tidak berharap pengagungan dan penghormatan
manusia, dan tidak pula berharap manfaat dan menolak bahaya”.
Al Harawi mengatakan :
“Ikhlas ialah, membersihkan amal dari setiap noda.” Yang lain berkata :
“Seorang yang ikhlas ialah, seorang yang tidak mencari perhatian di hati
manusia dalam rangka memperbaiki hatinya di hadapan Allah, dan tidak suka
seandainya manusia sampai memperhatikan amalnya, meskipun hanya seberat biji
sawi”.
C.
Pendidikan Karakter
Pemerintah sudah sangat khawatir
terhadap perilaku kehidupan social anak didik di sekolah. Maka setiap saat
selalu menggemabar-gemborkan apa itu PPK. Penguatan pendidikan karakter di
sekolah sudah tidak dapat dirawar lagi. Mulai dari karakter reigius, nasionalis,
mandiri, Integritas, dan gotong royong.
Karakter religius identik dengan tingkah laku yang agamis sehingga
mengandung nilai-nilai positif. Karenanya karakter religius menjadi modal awal
untuk membentuk karakter yang lainnya.
Karakter religius
seperti apa yang hendak dibentuk pada siswa? Kementerian Lingkungan Hidup
menjelaskan ada lima aspek religius dalam Islam. Yaitu: aspek iman, aspek
islam, aspek ikhsan, aspek ilmu, dan aspek amal. Aspek-aspek tersebut
diimplementasikan kepada siswa-siswi baik dalam teori maupun praktik. (https://www.kompasiana.com).
Bagaimana teori karakter religius diberikan di sekolah? Yang utama
adalah pada saat kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam (PAI). Sebagai pendukungnya dilaksanakan kuliah pagi yang diberikan
di luar jam pelajaran bisa pada hari minggu pagi.
D.
Program S 3 (Sehari Sedekah Seikhlasnya)
Program S 3 merupakan kegiatan
untuk membiasakan warga SMPN 1 Karangrejo untuk menyisihkan uang saku bagi anak
dan menyisihkan segaian rezeki kepada orang lain yang membuthkannya. Pada
awalnya banyak tantangan yang tidak setuju pada program S 3, namun dengan
berjalannya waktu dan pencerahan dari sudut social keagamaan akhirnya
perjalanan S 3 semakin mulus dan lancar.
E.
Masjid
Masjid pada dasarnya adalah tempat Ibadah.
Namun dalam perkembangannya banyak juga yang digunakan untuk pendidikan.
Masjid (bentuk tidak baku: mesjid) adalah rumah tempat ibadah umat Islam atau Muslim. Masjid artinya tempat sujud, dan sebutan lain bagi masjid
di Indonesia adalah musala, langgar atau surau. Istilah tersebut diperuntukkan bagi masjid yang tidak
digunakan untuk salat Jumat, dan umumnya berukuran kecil. Selain digunakan
sebagai tempat ibadah, masjid juga merupakan pusat kehidupan komunitas muslim.
Kegiatan-kegiatan perayaan hari besar, diskusi, kajian agama, ceramah dan
belajar Al-Qur'an sering dilaksanakan di Masjid. Bahkan dalam
sejarah Islam, masjid turut memegang peranan dalam aktivitas sosial
kemasyarakatan hingga kemiliteran (https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid)
“Hanya mereka
yang memakmurkan masjid-masjid Allah orang-orang yang beriman kepada Allah dan
hari kemudian, menegakkan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada
siapapun kecuali kepada Allah, maka merekalah orangorang yang diharapkan
termasuk golongan yang mendapat petunjuk. Q.S.9 (AtTaubah) : 18
1. Hakikat Masjid
Kata “Masjid” terulang sebanyak dua
pulu delapan kali di dalam al-Qur’an. Dari segi bahasa, kata tersebut terambil
dari akar kata “sajada – sujud”, yang berarti patuh, ta’at, serta tunduk dengan
penuh hormat dan takzim. Meletakkan dahi, kedua tangan, lutut dan kaki ke bumi,
yang kemudian dinamai sujud oleh syari’at, adalah bentuk lahiriah yang paling
nyata dari makna-makna di atas. Itulah sebabnya mengapa bangunan yang di
khususkan untuk melaksanakan shalat dinamakan masjid, yang artinya tempat
bersujud
Masjid (masjidun)
mempunyai dua arti, arti umum dan arti khusus. Masjid dalam arti umum adalah
semua tempat yang digunakan untuk sujud. Karena itu kata Nabi SAW, Tuhan
menjadikan bumi ini sebagai masjid. Sedangkan masjid dalam pengertian khusus
adalah tempat atau bangunan yang dibangun khusus untuk menjalankan ibadah,
terutama shalat berjama’ah. Pengertian ini mengerucut menjadi, masjid yang
digunakan untuk shalat Jum’at disebut Masjid Jami’. Karena shalat Jum’at
diikuti oleh orang banyak, maka Masjid Jami’ biasanya besar. Sedangkan masjid
yang hanya digunakan untuk sholat lima waktu, bisa di perkampungan, bisa juga
di kantor atau tempat umum, dan biasanya tidak terlalu
Artrinya : “Hai anak
Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki masjid…”(QS,7 : 31).
2. Fungsi Masjid
Masjid adalah rumah
Allah. Jika kita ingin mencari surga
dunia yang sesungguhnya, maka di sanalah, di rumah Allah itu, kita akan
menemukan “kepingan“ surga di dunia ini. Ibarat sebuah perjalanan, maka di rumah
Allah itulah, tapak-tapak perjalanan kita menuju surga yang hakiki di Yaumil
Akhir nanti bermula. Masjid adalah tempat dimana kita mengadu, merintih dan
tentu saja menyatakan kesyukuran pada Allah. Setidaknya dalam shalat-shalat
fardhu yang kita kerjakan 5 kali sehari-semalam di sana. Semua rasa yang ada
dalam jiwa betapa nikmatnya saat ia ditumpahkan dibelahan bumi paling dicintai
Allah itu5 .
. Ketika Nabi
memilih membangun masjid sebagai langkah pertama membangun masyarakat madani,
konsep masjid bukan hanya sebagai tempat shalat, atau tempat berkumpulnya
kelompok masyarakat tertentu, tetapi masjid sebagai majlis untuk memotifisir
atau mengendalikan seluruh masyarakat (Pusat Pengendalian Masyarakat).
Karenanya menurut pengamat sosial keagamaan, Drs.KH.Mustafid Amna,MA, tidak
heran apabila masjid di zaman Rasulullah SAW yang didirikan atas dasar taqwa
(ussisa ‘alattaqwa) itu berubah menjadi tempat yang multifungsi. Mulai dari
pusat kegiatan umat, tempat pendidikan, pengembangan ekonomi umat, kesehatan
umat dan ketahanan umat. Sejarah mencatat tidak kurang dari sepuluh peranan
yang telah diemban oleh Masjid Nabawi (di Madinah) yaitu sebagai :
1. Tempat
ibadah (shalat, zikir).
2. Tempat
konsultasi dan komunikasi (masalah ekonomi-sosial budaya)
3. Tempat
pendidikan.
4. Tempat
santunan sosial.
5. Tempat
latihan militer dan persiapan alat-alatnya.
6. Tempat
pengobatan para korban perang.
7. Tempat
perdamaian dan pengadilan sengketa.
8. Aula
dan tempat menerima tamu.
9. Tempat
menawan tahanan.
10.
Pusat penerangan atau pembelaan agama .
Kenyataan di
masyarakat kita memang masih memperlihatkan fungsinya yang sangat sempit.
Masjid secara umum, seringkali diidentikkan dengan tempat shalat bagi mereka
yang mengaku Islam sebagai agama anutannya. Di luar itu , masjid seolah-olah
tidak memiliki fungsi sosial apapun. Lebih-lebih untuk kegiatan-kegiatan yang
bernuangsa bisnis. Bahkan sebahagiannya masih ada yang cenderung menganggapnya
haram. Masjid hanya difungsikan untuk kegiatan ritual. Adapun kegiatan-kegiatan
ibadah sosial dalam pemberdayaan umat (masyarakat) antara lain dari aspek
pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi umat (masyarakat) belum banyak
terprogram di masjid secara baik.
https://media.neliti.com/media/publications/40273-ID-masjid-sebagai-pusat-pembinaan-umat.pdf
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
A. Strategi
Pemencahan Masalah
Untuk
menghasilkan donator dari sekolah yang efektif perlu pencerahan yang istiqomah.
Dengan sosialisasi yang rutin dan dimanapun berada baik melalui pertemuan,
upacara juga medsos selalu dilakukan untuk merubah peradaban warga sekolah
menjadi penderma. Program itu dilakukan dengan berbagai cara diantaranya:
1.
Dai kecil
Setiap pagi osis bergantian menjadi dai kecil
keliling kelas untuk minta sedekah.
2.
Upacara
Setiap upacara dan apel pagi selalu
mengingatkan bagaimana pentingnya untuk bersedekah.
3.
Mendatangkan Ustad
Karena santernya tentangan oleh para guru
yang tidak setuju dengan S 3, maka ketika rapat dinas saya mendatangkan ustad
yang secara khusus membahas pentingnya sedekah setiap hari. Para guru banyak
yang minta penjelasan seputar sedekah. Setelah mendapatkan siraman rokhani
dengan berbagai sumber baik dari Alquran dan hadist, maka para guru dan tenaga
kependidikan mulai sadar dan tidak menentang program S 3.
4.
Mengumumkan dimedia medsos dan papan pengumuman
Setiap hari hasil S 3 ditemepel di papan
pengumuman dan juga di unggah di blog sekolah
B. Kendala yang
Dihadapi
Banyak
kendala yang menghadang untuk sebuah kebaikan. Walaupun sudah disosialisasikan
namun dari guru dan siswa serta masyarakat juga menghantam program S 3.
Sebenarnya penulis sendiri juga merasa rishi. Mengapa? Karena setiap hari
selalu heboh dengan mengumpulkan sedekah sehari seikhlasnya. Pada awalnya nama
S 3 itu dari S 4. S satunya adalah seribu. Jadi pada awalnya sehari sedekah
seribu saja. Namun perkembangannya menjadi seikhlasnya.
Berdasarkan
pengalaman yang tela penulis lakukan di
SMPN Nguntoronadi S 4 sangat luar biasa hasilnya, sehingga
dapat menambah serambi depan yang dapat digunakan untuk sholat berjamaah
seluruh warga sekolah.
C. Hasil
Program S 3
sangat luar biasa hasilnya. Hanya dengan sehari sedekah seikhlasnya dapat
membangun masjid dengan biaya sebesar Rp 900.000.000 sehingga kegiatan sosial
keagamaan dapat berjalan lancer. Selain itu masjid digunakan untuk pembelajaran
yang lain.
Dari para
guru yang melakukan pembelajaran di masfid dapat memberikan nuansa Islami yang
berkarakter religious dengan luar biasa.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dengan
S 3 dapat membangun masjid senilai 870.000.000. Dengan masjid yang besar dapat
meningkatkan karakter riligius warga sekolah. Sehingga perilaku social keagamaan
meningkat tajam dan bahkan saat ini keikhlasan untuk bersedekah sangat tinggi.
Kesadaran
bersedekah sudah menjadi karakter anak kita.
B. Saran........................................................................................................................................
Program
ini masih kurang sempurna, namun menjadikan barometer untuk meningkatkan
karakter religious untuk membangun masjid.
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................... xii
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar